Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Ketika Kamu Merasa Sendiri

Gambar
  Tetaplah menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Tetaplah menjadi baik walaupun lelah. Namun, berdamailah dengan keadaan Badanmu boleh lelah, pipimu boleh basah, tapi jangan menyerah. Pelan-pelan semua akan menjadi indah pada waktunya. Kamu luar biasa. Kamu telah melalui banyak hal sejauh ini. Jikalau hari ini buruk, mungkin besok tidak. Bertahanlah sampai besok, besok, lalu besok. Ketika kamu merasa sendirian, ingatkan diri bahwa   الله  sedang menjauhkan mereka darimu, agar hanya ada kau dan   الله   saja. Jika tangan tidak mampu menggapai bulan, bersyukurlah karena kaki masih bepijak pada bumi. Apapun yang terjadi, teruslah melangkah untuk tetap menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Sepertinya memang begitu, semuanya akan baik-baik saja selama kamu tidak berhenti. Tidak berhenti bergerak, tidak berhenti belajar, tidak berhenti berusaha, tidak berhenti berharap, tidak berhenti bersyukur, tidak berhenti berjanji untuk tetap melangkah. Yakinlah bahwa kamu bisa melewatinya sepe

Teruntuk

Teruntuk seseorang yang menghargai perasaanku dan senantiasa mengistimewakan meski tidak dalam satu taut jemari nyata, yang mungkin aku tidak tahu bagaimana dengannya. Terima kasih telah terlampau baik pada perempuan ini. Terima kasih atas seluruh pembelajaran yang telah dirimu basuhkan dalam selubung rumitnya hidupku. Terima kasih atas sepasang telinga yang tidak henti menjadi tabah untuk sesekali kesahku, menyediakan telinga untuk isak tangis yang lagi-lagi sulit disembunyi. Terima kasih telah dengan rela mendengar banyak hal yang memancing emosi. Terima kasih atas koreksi-koreksi yang kamu sematkan secara sembunyi pada diriku yang usai pulih. Terima kasih karena pernah dan mungkin akan tetap mengasihi kerasnya naluriku. Terima kasih atas usahamu yang membuat kesedihanku reda,dan berbuah tawa menggema. Terima kasih atas rengkuhan tubuhmu yang sesekali hadir di gigilnya mimpi-mimpi malamku. Terima kasih atas naungan tanganmu yang menampung bulir dipermukaan pipiku. Terima kasih atas n

Terima Kasih

Teruntuk saya terima kasih telah bertahan setelah membuat diri ini tak bisa berdamai dengan keadaan. Tak bisa dijelaskan keadaan seperti apa yang telah terlewati. Namun keadaan tersebut tak pernah saya inginkan dan tak ingin terjadi. Tetapi nyatanya kita tidak akan bisa menahannya untuk dilewati, mungkin inilah skenario dari sang pencipta yang tak pernah kita ketahui seperti apa isi di tiap-tiap halamannya. Mungkin ini lah jalan takdir yang harus dihadapi, butuh waktu lama dan proses untuk berdamai dengan diri sendiri.  Perlu tangisan, perlu kesakitan, perlu kehilangan, perlu kesabaran, perlu kekuatan, dan perlu sang pencipta disaat orang-orang meninggalkan tanpa alasan. Disini aku mengambil sebuah pelajaran bahwa yang dianggap baik tidak selamanya baik namun bisa jadi yang kamu anggap baik punya alasan mengapa sebab ia seperti itu. Dan sebaliknya yang dianggap buruk pun tidak selamanya buruk namun bisa jadi yang kamu anggap buruk merupakan alasan menuju kemudahanmu. Dan saya mengambil

Makna Kebahagiaan

  Percakapan antara Socrates dan plato disebuah taman bunga. Socrates: "Pergilah melewati taman, petiklah bunga yang paling cantik. Tapi ingat satu hal, setelah kamu lewati, kamu tidak boleh kembali dan kesempatanmu hanya sekali." Plato pergi melakukan apa yang diminta, dia pergi kembali membawa bunga yang cukup cantik. Socrates: "Apakah ini bunga yang paling cantik?" Plato: "Aku melihat bunga ini, lalu memetiknya dan meyakini ini adalah bunga yang paling cantik. Dalam perjalanan di taman aku melihat sangat banyak bunga yang cantik, namun aku tetap yakin bunga yang aku petik adalah yang paling cantik. Dan aku pun membawanya kemari." Socrates: "Itulah kebahagiaan." {KEY: "Syukuri apa yang telah ada. Karena kebahagiaan merupakan besarnya rasa syukur terhadap apa yang dimiliki."}

Fana

Seketika saya tersadarkan Saya menginginkan sesuatu hal dan berusaha mewujudkan keinginan saya agar apa? agar saya merasakan bahagia setelah mendapatkannya. Jujur, saya bahagia setelah mendapatkan apa yang menjadi keinginan saya. Namun, setelah dipikir-pikir saya hanya mendapatkan bahagianya saja. Sedangkan bahagia tersebut akan hilang dan akan   kembali jika suatu ujian datang lagi. Saya akan merasa kecewa ataupun sedih jika apa yang saya inginkan tak bisa saya dapatkan. Dan saya berusaha kembali untuk membuat diri saya menjadi bahagia agar tidak terlarut dalam kekecewaan ataupun kesedihan.  Lagi-lagi saya merasa ada yang menyadarkan diri saya Saya merasa, dunia ini hanya menerka-nerka. Dunia ini fana. Dunia ini adalah tempat permainan. Pasti mendapat sedih, bahagia, duka ataupun terpuruk yang terus berulang-ulang dalam waktu yang berbeda-beda dan dengan peristiwa yang berbeda-beda pula. Secara tidak langsung saya hanya memikirkan kebahagian didunia saja untuk mementingkan diri saya s

Kutipan II

 "Menjadi yang terlihat itu mudah Tapi, menjadi yang tersembunyi itu susah." "Terkadang bunyi yang paling nyaring adalah isi kepala, dan kadang pula sunyi tetap bisa berbicara sekalipun tidak ada suara yang terdengar."

Kutipan I

" Jika tidak bisa menjadi sekuat hujan yang menyatukan langit dan bumi Maka jadilah selembut do'a yang menyatukan harapan dan takdir." KARENA "Segala sesuatu itu ada waktunya Dan waktu itu selalu tepat."

Bisikan Sebuah Rasa

Deburan ombak laut, ya? datang setiap saat, setiap saya lelah dan bahagia Selalu ada, tidak pernah kemana-mana. Selalu membuat saya tertawa, padahal tidak ada yang di lakukannya. Selalu memeluk ketika saya lelah, padahal kenyataannya tidak pernah bergerak, menatapnya saja, saya tenang. Tapi, lagi-lagi kamu seperti deburan ombak. Menghilangkan segala sesuatu yang menyelami mu terlalu dalam, kalau saya meminta izin sebelum jatuh lebih dalam lagi, apa kamu mengizinkan? atau, tetap saja ini sebuah permainan? dimana akan ada yang kalah nantinya. Karena saya ingin menjadikanmu jalan pulang, bukan hanya sementara Meskipun tak pernah tahu tujuan hatimu pada siapa Tetapi hati saya kian enggan untuk pergi. Bahkan ia memilih terluka dibanding menyelamatkan diri, sebodoh itu memang. Tahukah kamu berapa lama saya menunggumu agar kamu berbalik menoleh kepada saya? Lihat! saya tepat dibelakangmu, namun kamu enggan untuk berbalik dan diam membisu tanpa kata yang pasti. Apakah sang pencipta sedang memp

Semua Ada Versi Terbaik Masing-Masing

     Segala yang terbaik itu mungkin tak selalu seperti yang kita mau. Tapi, yang terbaik adalah hal yang paling tepat untuk kita. Tak diukur dari takaran manusia, sebab itu tentang berkah di dalamnya. Meski yang terbaik selalu memberi pelajaran dan kecukupan.      Untuk mengerti kebaikan yang Allah berikan, kita hanya perlu ruang penerimaan yang luas dan rasa pasrah yang lebih. Karena kebaikan itu tak serta-merta hadir dalam hal-hal yang kita senangi, melainkan terkadang datang lewat hal-hal yang kita tak sukai.

Kutipan III

 "Puncak dari kesabaran yaitu ketika kamu diam padahal di dalam hatimu ada luka yang berbicara Dan puncak dari kekuatan yaitu ketika kamu bisa tersenyum sedang di matamu ada seribu air mata." "Ketahuilah bahwasanya kesabaran  itu bermahkotakan keimanan." "Dan angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya."

Kamu Bisa

Sedih, duka, lara ataupun bahagia yang kamu rasa. Barangkali penawarnya adalah menerima. Menerima apapun yang sedang kamu rasakan lalu mengakui bahwa rasa itu ada. Namun, jangan mencoba untuk menolak apa yang kamu rasa atau meredamnya dengan kata “baik-baik saja” Mungkin sekarang kamu bisa mengatakan itu semua. Namun, lambat laun semua tak akan pernah tahu setelahnya bagaimana. Seperti hal nya luka yang kamu biarkan. Luka tersebut tak akan sembuh jika terus menerus dibiarkan saja. Malahan yang terjadi semakin membuat luka tersebut kian parah. Beruntung jika luka tersebut hanya bernanah lalu kamu sadar dan segera mengobatinya. Namun, jika luka itu membusuk dan harus dioperasi sebelum menjalar pada yang lainnya, bagaimana? Saya hanya bisa mengatakan. Terimalah sepahit dan sesakit apapun yang kamu rasakan. Menangislah jika ingin menangis. Kamu tahu, bahwa orang kuat bukan berarti ia tak pernah menangis, ia pun pasti pernah menangis terhadap apa yang ia rasakan. Seperti hal nya tentang seb

SENJA

  Sebenarnya definisi yang tepat untuk senja itu apa? Mentari yang meninggalkan sang langit, ataukah sang langit yang meninggalkan demi sang rembulan? Mungkin yang benar adalah bulan yang memisahkan keduanya. Atau Mungkin yang salah adalah bukan pula semuanya? Mentari bahkan selalu kembali esok hari setelah kemarin menenggelamkan diri, seperti selalu bersedih, memaafkan meski berulang kali terlukai. Senja selalu saja berbicara tentang perpisahan. Bagaimana ketika ditinggalkan? Atau bagaimana rasanya harus digantikan? Bagaimana ketika semua mata memandang tetapi dia harus tetap bertahan? Memang begitulah adanya, seringkali ada hiperbola rasa yang terlahir bersama senja yang teduh. Entah saat lelah ingin mengeluh atau meneteskan peluh. Percaya atau tidak. Sadar ataupun tidak. Saya selalu merasa ada pesan yang hendak ingin disampaikan senja. Dari pesan yang hendak ingin disampaikan senja sore ini kepada saya ialah perihal "rela" Senja membuat saya paham mengenai ma