Kamu Bisa

Sedih, duka, lara ataupun bahagia yang kamu rasa.
Barangkali penawarnya adalah menerima.
Menerima apapun yang sedang kamu rasakan lalu mengakui bahwa rasa itu ada.
Namun, jangan mencoba untuk menolak apa yang kamu rasa atau meredamnya dengan kata “baik-baik saja”
Mungkin sekarang kamu bisa mengatakan itu semua. Namun, lambat laun semua tak akan pernah tahu setelahnya bagaimana.
Seperti hal nya luka yang kamu biarkan. Luka tersebut tak akan sembuh jika terus menerus dibiarkan saja.
Malahan yang terjadi semakin membuat luka tersebut kian parah.
Beruntung jika luka tersebut hanya bernanah lalu kamu sadar dan segera mengobatinya.
Namun, jika luka itu membusuk dan harus dioperasi sebelum menjalar pada yang lainnya, bagaimana?
Saya hanya bisa mengatakan.
Terimalah sepahit dan sesakit apapun yang kamu rasakan.
Menangislah jika ingin menangis.
Kamu tahu, bahwa orang kuat bukan berarti ia tak pernah menangis, ia pun pasti pernah menangis terhadap apa yang ia rasakan.
Seperti hal nya tentang sebuah obat dan permen, obat itu pahit tapi menyembuhkan. Permen itu manis tapi bisa menjadi sebab gigimu berlubang.
Terimalah dengan lapang semua yang terjadi.
Memang tidaklah mudah tapi saya yakin kamu bisa melewati ini semua dengan cara yang baik.
Dan saya sangat yakin bahwa kamu kuat menjalaninya karena saya tahu dan kenal bahwa kamu bukanlah orang yang pantang menyerah.
Ingatlah الله‎ bahwa الله‎ memberikan ujian lengkap dengan solusinya. Dan solusinya pertama adalah menerima terlebih dahulu.
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ  “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan الله‎ yang maha tinggi lagi maha agung”
Ketidakterimaan hanyalah akan membuat luka tersebut semakin parah
Dan alhasil membuat semuanya menjadi kesana kesini untuk mencari pembenaran diri. Tak pernah berujung namun semakin sakit pula.
Terimalah terlebih dahulu, pelan-pelan.
Nanti setelahnya pasti ada solusinya.
Mungkin saya tidak tahu apa yang kamu rasakan dan apa yang kamu lakukan.
Namun saya pernah merasakan apa yang kamu rasakan.
Hanya saja luka saya dan lukamu datang dari arah dan tempat yang berbeda.
Tapi kamu boleh mencobanya untuk menerima sebelum mencari penyelesaian.
Ingin rasanya saya membantu, namun saya tak punya obat untuk lukamu.
Karena kamu sendiri merupakan seorang apoteker yang handal yang mengetahui resep apa untuk dirimu sendiri.
Pun kamu lebih tahu akan dirimu sendiri. Maka obat racikanmu lebih manjur untuk dirimu sendiri.
Selamat meraciknya.
Hanya do’a yang bisa saya rangkai dalam tiap-tiap sujud yang saya panjatkan untukmu yang bersedih, terluka, duka ataupun bahagia.
Semoga  الله‎  selalu menguatkanmu menjalani skenario-Nya.
Lalu menjadikan ini semua untuk menaikkan derajatmu disisi-Nya.
Dan menjadikanmu lebih tangguh lagi dari sebelumnya.
SEMANGAT!!!!
الله يفتحها عليكم

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berusaha di Jalan yang Sama

Ruang Nasihat

Reminder