Penantian

Di tepi Puisi

Seorang perempuan duduk

Berteman bersama sunyi, dengan berusaha mesra kepada luka


Selain isi kepala yang tengah disibukkan merangkai kalimat-kalaimat cinta

Tangannya mengusap-usap paha menunggu seseorang di penghujung kata


Sedang wajah yang tiada lagi semerah delima

Masih melirik setiap arah menanti langkah kunjung tibanya


Sudah berkali-kali laluan angin membuatnya dingin

Sudah berkali pula guguran daun menimbun penantiannya

Entah sudah berapa paragraf yang ia habiskan dalam menimang harap 

Yang jelas, aku menemaninya secara kias

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berusaha di Jalan yang Sama

Ruang Nasihat

Reminder