Teruslah
Nanti akan kuceritakan padamu tentang malam-malam larut yang kuhabiskan untuk menulis cerita-cerita yang kau baca.
Tentang impian-impian tentang kekecewaan, rasa sedih, dan yang menyesaki ruang kepalaku.
Aku sudah memilih jalan ini jauh sebbelum kau ada, jauh sebelum kita bertemu.
Pada waktu lain, aku akan mengisahkan padamu.
Bahwa siapapun yang pernah meremehkanmu, siapa pun yang pernah menggapmu jauh di bawah mereka adalah bahan bakar untuk berjalan lebih jauh.
Untuk mengobarkan api lebih besar, lalu lihat saja ucapan-ucapan itu membakar diri mereka sendiri.
Kau, teruslah berjalan di jalurmu.
Sesedih apa pun yang kau terima, teruslah bekerja.
Rasa sedih dari orang lain, kadang cara Tuhan memudahkan do'a-do'a kita terkabul menjadi yang kita ingin.
Komentar
Posting Komentar